Makassar - Harun Rasyid (22 tahun), jurnalis Fajar TV, terkena anak panah di punggung yang dilepaskan dari ketapel panah oleh salah satu anggota geng motor di jalan Veteran, Makassar, sekitar pukul 23.30 Wita, Jumat (5/4/2013).
Harun kini dirawat sementara di ruang UGD RS Bhayangkara, di jalan Mappaodang, Makassar, guna menjalani operasi pembedahan untuk melepaskan anak panah sepanjang 15 centimeter yang menancap di punggung sebelah kirinya. Kondisi jurnalis yang bekerja di stasiun TV lokal milik Fajar Group ini dalam keadaan sadar.
Nurdin Amir, rekan Harun, menyebutkan peristiwa penyerangan kelompok geng motor terjadi saat korban bersama empat kawannya berpapasan dengan konvoi puluhan anggota geng motor. Tiba-tiba saja, anggota geng motor tersebut menjadi beringas dan berupaya mengejar para jurnalis TV yang hendak menuju lokasi tawuran di dekat rumah jabatan Kapolda Sulselbar, di jalan Dangko.
"Kami tiba-tiba diteriaki salah seorang dari rombongan geng motor tersebut, salah seorang di antaranya mengeluarkan ketapel beserta anak panahnya dan menyerang kami, Harun terkena anak panah di punggungnya, yang berboncengan dengan Andri, video jurnalis Kompas TV," ujar Nurdin, kontributor Trans TV Makassar ini.
Nurdin yang juga merupakan anggota divisi advokasi Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Makassar ini, menagih keseriusan aparat kepolisian dalam membasmi aksi-aksi brutalisme geng motor di Makassar.
"Fenomena geng motor di Makassar ini sudah pada tingkat sangat meresahkan warga, namun keseriusan aparat untuk menumpasnya masih patut dipertanyakan," pungkas Nurdin.
Sebelumnya, pada pukul 05.00 Wita, subuh tadi, dua pengunjung restoran cepat saji di jalan AP Pettarani diserang oleh kelompok geng motor. Andi Syamsul, mahasiswa Fakultas Ekonomi terkena anak panah di pinggangnya. Barang-barangnya berupa laptop Toshiba serta Iphone dirampas pelaku yang berjumlah sekitar 7 orang.
Harun kini dirawat sementara di ruang UGD RS Bhayangkara, di jalan Mappaodang, Makassar, guna menjalani operasi pembedahan untuk melepaskan anak panah sepanjang 15 centimeter yang menancap di punggung sebelah kirinya. Kondisi jurnalis yang bekerja di stasiun TV lokal milik Fajar Group ini dalam keadaan sadar.
Nurdin Amir, rekan Harun, menyebutkan peristiwa penyerangan kelompok geng motor terjadi saat korban bersama empat kawannya berpapasan dengan konvoi puluhan anggota geng motor. Tiba-tiba saja, anggota geng motor tersebut menjadi beringas dan berupaya mengejar para jurnalis TV yang hendak menuju lokasi tawuran di dekat rumah jabatan Kapolda Sulselbar, di jalan Dangko.
"Kami tiba-tiba diteriaki salah seorang dari rombongan geng motor tersebut, salah seorang di antaranya mengeluarkan ketapel beserta anak panahnya dan menyerang kami, Harun terkena anak panah di punggungnya, yang berboncengan dengan Andri, video jurnalis Kompas TV," ujar Nurdin, kontributor Trans TV Makassar ini.
Nurdin yang juga merupakan anggota divisi advokasi Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Makassar ini, menagih keseriusan aparat kepolisian dalam membasmi aksi-aksi brutalisme geng motor di Makassar.
"Fenomena geng motor di Makassar ini sudah pada tingkat sangat meresahkan warga, namun keseriusan aparat untuk menumpasnya masih patut dipertanyakan," pungkas Nurdin.
Sebelumnya, pada pukul 05.00 Wita, subuh tadi, dua pengunjung restoran cepat saji di jalan AP Pettarani diserang oleh kelompok geng motor. Andi Syamsul, mahasiswa Fakultas Ekonomi terkena anak panah di pinggangnya. Barang-barangnya berupa laptop Toshiba serta Iphone dirampas pelaku yang berjumlah sekitar 7 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar