Makassar - Dua mobil hasil kreasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang diberi nama Sapu Angin, akan mengikuti kompetisi tingkat dunia di Jepang dan Australia, pada September dan Oktober 2013 mendatang. Mobil ini bahkan mampu melaju hingga 100 km/jam.
Hal ini disampaikan GM Team Sapu Angin, Arif Aulia Rahhman saat ditemui detikcom usai menjadi pembicara dalam talkshow Get Inspired yang digelar BBC Indonesia, bekerjasama dengan Detikcom dan radio SmartFm, di gedung FIS Fak Ekonomi Universitas Hasanuddin, Senin (11/3/2013).
"Mobil Sapu Angin mesin 600 cc akan mengikuti Speed Formula Student, pada september di Jepang dan pada Oktober mobil Sapu Angin Surya yang bertenaga matahari akan mengikuti kejuaraan dunia di Australia," ujar Arif.
Mobil Sapu Angin Surya yang saat ini masih dalam proses perakitan menggunakan panel tenaga surya yang mampu dipacu hingga 100 kilometer perjam. Energi sinar matahari ditampung dalam baterai yang akan menggerakkan mesin mobil.
Sebelumnya, mobil Sapu Angin telah menjuarai Shell Eco Marathon di tingkat Asia selama tiga tahun berturut-turut, dari tahun 2010 hingga 2012, yang digelar di Sepang, Malaysia. Mobil Sapu Angin ini diklaim mampu menempuh jarak 300 km dengan menggunakan bahan bakar solar 1 liter.
"Kami berharap pihak pemerintah dan pengusaha mau memberi bantuan agar mobil hasil kreasi tim kami bisa diproduksi secara massal, mobil Sapu Angin ini cocok untuk warga perkotaan, karena paling irit dan ukurannya ramping," tambah Arif.
Sementara itu dalam acara yang sama, Ari Angga Rochim yang merupakan pengembang Angklung Robot (Klungbot) dari Institut Teknologi Bandung didaulat sebagai pembicara dalam talkshow ini, mengakui teknologi Kinect sensor temuannya yang bisa memainkan Angklung secara otomatis akan diproduksi massal pada tahun ini. "Sudah ada beberapa hotel dan lembaga yang sudah memesan Klungbot, tergantung ukuran dan jumlah oktafnya, kisaran Rp 9 juta hingga Rp 19 juta," pungkas Ochim.
Dalam talkshow Get Inspired yang digelar di Makassar ini, setelah sebelumnya sukses di Denpasar, para mahasiswa Unhas peserta talkshow dipancing untuk mengeluarkan ide-ide segar. Beberapa ide mahasiswa yang dijaring oleh pihak BBC Indonesia seperti baju anti ketek basah dan sepeda motor yang memakai atap anti air hujan.
Hal ini disampaikan GM Team Sapu Angin, Arif Aulia Rahhman saat ditemui detikcom usai menjadi pembicara dalam talkshow Get Inspired yang digelar BBC Indonesia, bekerjasama dengan Detikcom dan radio SmartFm, di gedung FIS Fak Ekonomi Universitas Hasanuddin, Senin (11/3/2013).
"Mobil Sapu Angin mesin 600 cc akan mengikuti Speed Formula Student, pada september di Jepang dan pada Oktober mobil Sapu Angin Surya yang bertenaga matahari akan mengikuti kejuaraan dunia di Australia," ujar Arif.
Mobil Sapu Angin Surya yang saat ini masih dalam proses perakitan menggunakan panel tenaga surya yang mampu dipacu hingga 100 kilometer perjam. Energi sinar matahari ditampung dalam baterai yang akan menggerakkan mesin mobil.
Sebelumnya, mobil Sapu Angin telah menjuarai Shell Eco Marathon di tingkat Asia selama tiga tahun berturut-turut, dari tahun 2010 hingga 2012, yang digelar di Sepang, Malaysia. Mobil Sapu Angin ini diklaim mampu menempuh jarak 300 km dengan menggunakan bahan bakar solar 1 liter.
"Kami berharap pihak pemerintah dan pengusaha mau memberi bantuan agar mobil hasil kreasi tim kami bisa diproduksi secara massal, mobil Sapu Angin ini cocok untuk warga perkotaan, karena paling irit dan ukurannya ramping," tambah Arif.
Sementara itu dalam acara yang sama, Ari Angga Rochim yang merupakan pengembang Angklung Robot (Klungbot) dari Institut Teknologi Bandung didaulat sebagai pembicara dalam talkshow ini, mengakui teknologi Kinect sensor temuannya yang bisa memainkan Angklung secara otomatis akan diproduksi massal pada tahun ini. "Sudah ada beberapa hotel dan lembaga yang sudah memesan Klungbot, tergantung ukuran dan jumlah oktafnya, kisaran Rp 9 juta hingga Rp 19 juta," pungkas Ochim.
Dalam talkshow Get Inspired yang digelar di Makassar ini, setelah sebelumnya sukses di Denpasar, para mahasiswa Unhas peserta talkshow dipancing untuk mengeluarkan ide-ide segar. Beberapa ide mahasiswa yang dijaring oleh pihak BBC Indonesia seperti baju anti ketek basah dan sepeda motor yang memakai atap anti air hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar